Senin, 16 Maret 2015

Produk Bioteknologi Kol Beracun



PRODUK BIOTEKNOLOGI KOL BERACUN

Dewasa ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi sangat pesat. Dibuktikan dengan penemuan-penemuan baru yang telah ditemukan oleh beberapa ilmuan di berbagai bidang yang bertujuan untuk membantu dan mempermudah manusia dalam segala aspek kehidupan. Salah satunya adalah dalam bidang pangan. Berbeda dengan zaman dahulu, beraneka makanan kini dapat kita temukan dan dapatkan dimuka bumi ini dengan mudah. Dengan bantuan teknologi, para petani berhasil menemukan beragam produk tanaman yang kualitasnya lebih unggul. Hal seperti ini sering disebut dengan tanaman transgenic. Tanaman ini adalah hasil dari penggabungan gen unggul yang untuk menghasikan bibit yang memiliki sifat kedua gen tersbut. Banyak tanaman yang berhasil dalam rekayasa genetika tersebut, salah satunya adalah kol beracun.
Mengapa kol beracun? Kol beracun adalah usaha para ilmuan untuk memasukan racun kalajenking kedalam kol sehingga kol tersebut kuat dari serangan hama dan penyakit lainnya. Namun demikian, kandungan racun kalajengking telah dimodifikasi agar tidak berbahaya bagi manusia. Hasil dari penemuan ini, kol yang dihasilkan pun memeiliki karakteristik yang hijau dan segar serta berlimpah. Namun demikan, masih banyak orang yang kontra dengan keberadaan kol beracun ini. Disini, ada enam alas an kuat yang mendukung kekhawatiran dari pihak kontra.
Pertama, keberadaan kol beracun dikhawatirkan menimbulkan alergi atau penyakit baru bagi manusia. Ingatkah pada percobaan yang dilakukan pada seekor tikus putih oleh peneliti dari Universitas Caen, Prancis? Ternyata tikus yang diberi pakan jagung transgenic matilebih awal dibanding standar diet. Mahalnya pada kol beracun yang berpotensi menyebabkan alergi atau pun penyankit baru. Karena kol merupakan bagian dari tanaman transgenic
Kedua, kol beracun mengganggu keseimbangan ekosistem. Saat kol beracun telah dibubuhi racun kalejengking, setia pula ttaupunhma yang lainnya akan mati. Jika hal ini berkelanjut anakan dalam skala besar akan adanya masalah dalam suatu rangkai makanan. Parahnya, apabila hama tersebut berhasil dari racun kol tersebut, tandanya hama tersebut mempunyai kekebalan yang terus meningkat.
Ketiga, kol beracun akan menghambat perekonomian. Sadar atau tidak, tanaman transgenic tidak dapat serta merta dihasilkan oleh setiap petani dimuka bumi. Mengapa? Modifikasi gen yang dilakukan membutuhkan peran tekhnologi yang hanya dimiliki oleh negara –Negara maju. Begitu juga para petani kol beracun, mereaka akan bergantung pada bibit yang dibelinya di took pertanian yang merupakan bahan import. Tanpa disadari, keberadaaan kol beracun ini menghambat kemandirian petani untuk membuat benih sendiri yang bisa meningkatkan perekonomian bangsa.
Keempat, keberadaan kol beracun telah merusak ciptaan Tuhan. Mengapa tidak? Tuhan telah menciptakan makhluk di muka bumi dengan beraneka ragam baik kekurangan dan kelebihannya. Kol beracun dan kalajengking adalah dua ciptaan-Nya yang sangat berbeda, namun dengan ilmu yang telah ada, penggabungan antara keduanya menciptkan produk baru. Apa yang akan terjadi jika semua makhluk yang ada di muka bumi mengalami modifikasi gen?
Keberadaan biotekhnologi pangan memang tidak selalu mempunyai dampak negatif. Keberadaan kol beracun memang membantu pemerintah dalam menyediakan sumber pangan bagi warga yang pertumbuhannya yakin kian hari meningkat. Kol tersebut juga dapat membunuh ulat yang hendak mengganggu pertumbuhan kol tersebut, tetapi tidak akan membahayakan bagi manusia yang mengkonsumsinya.
Sumber :

C. Neal Stewart, Jr, Harold A. Richards, Matthew D. Halfhill (2005). Transgenic Plants and Biosafety: Science, Misconceptions and Public Perceptions

K. Lindsey (1998). Transgenic plant research. CRC Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar